Warga Kamoro Tewas Tertembak Peluru Aparat di Timika

Nampak masyarakat dan keluarga korban dengan membawa besi, palu dan parang dan membakar ban di tengah jalan Poros Cenderawasih sehingga mengakibatkan arus lalu lintas yang menghubungkan dari Kota Timika ke SP III lumpuh total.

Nampak masyarakat dan keluarga korban dengan membawa besi, palu dan parang dan membakar ban di tengah jalan Poros Cenderawasih sehingga mengakibatkan arus lalu lintas yang menghubungkan dari Kota Timika ke SP III lumpuh total. Dok pasificpos.com.

Jayapura, – Seorang warga bernama Kolaka Emakeparo dari suku Kamoro tewas tertembak senjata api milik aparat  pada hari Minggu, /4/2/2018 di Timika.

Kejadian awalnya terjadi keributan di penyeberangan Porsite – Cargodock. korban Kolaka Emakeparo yang tidak tahu apa apa tiba tiba tertembak dan peluru mengenai kepala.

Sekitar pukul 05.30 mobil ambulance milik departement SOS PT.FI tiba di RSMM dengan membawa korban. Tak lama setelah itu, anggota Kepolisian dari sektor Kuala Kencana Aiptu Hasan tiba ruang IGD bersama pihak medis untuk mengecek kondisi korban dan pasien dinyatakan meninggal dunia.

Korban kemudian di visum luar dan diformalin, sambil menunggu keluarga datang untuk ijin visum dalam.

Saat jenazah telah dipindahkan ke ruang jenazah, dihadapan Kapolres Mimika, perwakilan keluarga Irenius Akimuri menyesalkan kejadian ini.
“Korban ini tidak terlibat dalam permasalahan yang terjadi tapi sudah menjadi korban. Kami pihak keluarga minta kepada Polri untuk bertanggung jawab dan kami minta agar Polri menyiapkan tempat persemayaman jenazah dan mengurus permasalahannya hingga selesai,” ujar Irenius Akimuri.

Irenius bahkan menegaskan, pihak PT. Freeport juga harus bertanggung jawab atas kejadian ini.
” Kami akan meminta pembayaran atas meninggalnya korban ini namun untuk sekarang ini belum kami tentukan besarannya. Kami minta agar oknum yang melakukan penembakan harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Irenius.

Sementara itu Fakondus Natipia selaku kepala kampung Pulau Karaka menjelaskan, bahwa awalnya korban tidur dan mendengar ada bunyi tembakan sehingga bangun dan pergi ke lokasi, korban tidak ada salah tapi dia ditembak.
“Jenazah rencana mau kami bawa ke kantor DPRD namun hari ini mengingat hari ini Minggu jadi Polisi tolong bantu carikan tempat untuk disemayamkan sementara karena jenazah kami tidak mau bawa pulang ke rumah kami,” ujar kepala kampung.

Mendengar tuntutan dan kemarahan masyarakat, Kapolres Mimika , AKBP Indra Hermawan SH. SIK. MH didampingi Kasatgas Amole PT.FI AKBP Surosi mengatakan, turut berduka cita atas meninggalnya korban.
“Saya selaku Kapolres Mimika pertama tama menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Almarhumah semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Aspirasi yang bapak bapak sampaikan sudah kami pahami dan kami akan tindak lanjuti. Mohon waktu untuk kami lakukan koordinasi dengan DPRD dan Juga PT. FI,” ujar Kapolres.

Secara tegas Kapolres mengatakan, oknum anggota yang diduga terlibat dalam masalah dan berakibat adanya korban tewas akan dilakukan proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Sementara itu Kasatgas Pam Objek, AKBP Suroso, menyampaikan permohonan agar tokoh tokoh masyarakat yang ada agar membantu menyampaikan kepada masyarakat agar tidak menambah beban polisi dengan menambah permasalahan di area Port site dan bersama sama menjaga keamanan hingga masalah ini dapat diselesaikan.

 

Sumber : wwwpasificpos.com

Tinggalkan komentar